Dalam upaya memperkuat kapasitas kepemimpinan dan mendorong kolaborasi lintas tim yang lebih efektif, PT Jelajah Data Semesta (JDS) mengadakan pelatihan kepemimpinan internal khusus bagi para lead dari tanggal 24-25 Juli 2025. 

Program dua hari ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan manajerial, membangun pola pikir strategis serta menanamkan budaya kepemimpinan yang adaptif dan inovatif di lingkungan kerja. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah JDS dalam memberdayakan pemimpin internal guna mendorong pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. 

Pelatihan yang bertajuk “Be A Leader Who Matters” dibawakan oleh dua pembicara internal JDS yang berpengalaman di bidangnya, yaitu Nissa Madaniyah dan Raju Riyanda. Keduanya membawakan materi yang komprehensif seputar peran dan karakteristik seorang pemimpin, self-management, mengenal diri lebih baik, lima keterampilan esensial untuk seorang supervisor serta berbagai gaya kepemimpinan (management styles) dan kapan harus menggunakannya. 

Tak hanya materi teoritis, pelatihan ini juga diisi dengan beragam aktivitas interaktif dan games yang mendorong refleksi diri dan kerja sama tim, seperti: 

• Talent DNA Test untuk membantu peserta mengenali kekuatan dan potensi diri
  
  

• Survei dari bawahan mengenai tiga hal positif dan negatif dari atasan mereka sebagai cara untuk mengevaluasi gaya kepemimpinan secara jujur dan membangun 

• Diskusi mendalam tentang makna dari "niat" dalam kepemimpinan
  
  

• Teamwork game untuk memperkuat kolaborasi antar peserta
  
  

• Simulasi “Pesawat Jatuh”, sebuah permainan berbasis situasi darurat yang mengajarkan pentingnya komunikasi, pengambilan keputusan cepat dan sinergi tim semua merupakan elemen kunci dari kepemimpinan yang efektif 

Selama dua hari penuh, para lead JDS tidak hanya belajar teori tapi juga diajak refleksi, saling berbagi dan seru-seruan bareng lewat berbagai aktivitas. Hasilnya? Banyak insight baru, lebih kenal diri sendiri dan tentu saja semakin siap jadi pemimpin yang lebih baik. 

Lewat pelatihan ini, JDS menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan cuma soal posisi tapi juga soal bagaimana kita bisa tumbuh bersama tim, ambil keputusan dengan bijak dan tetap jadi versi terbaik dari diri sendiri, karena menjadi seorang leader itu proses.